Saturday 17 December 2016

Hukum Forex Dimata Islam

Etiquetado con Forex dimata Islam Sebagian umat Islam ada yang meragukan kehalalan praktik perdagangan berjangka. Bagaimana menurut padangan para pakar Islam Apa pendapat para ulama mengenai comercio forex, comercio saham, índice de comercio, saham, dan komoditi Apakah Hukum Forex Trading Valas Halal Menurut Hukum Islam Mari kita ikuti selengkapnya. Jangan engkau menjual sesuatu yang tidak ada padamu, sabda Nabi Muhammad SAW, dalam sebuah hadits riwayat Abu Hurairah. Oleh sementara fuqaha (ahli fiqih Islam), hadits tersebut ditafsirkan secara saklek. Pokoknya, setiap praktik jual beli yang tidak ada barangnya pada waktu akad, haram. Penafsiran secara demikian itu, tak pelak lagi, membuat fiqih Islam sulit untuk memenuhi tuntutan jaman yang terus berkembang dengan perubahan-perubahannya. Karena itu, sejumlah ulama klasik yang terkenal dengan pemikiran cemerlangnya, menentang cara penafsiran yang terkesan sempit tersebut. Misalnya, Ibn al-Qayyim. Ulama bermazhab Hambali ini berpendapat, bahwa tidak benar jual-beli barang yang tidak ada dilarang. Baik dalam Al Corán, sunnah maupun fatwa para sahabat, larangan itu tidak ada. Dalam Sunnah Nabi, hanya terdapat larangan menjual barang yang belum ada, sebagaimana larangan beberapa barang yang sudah ada pada waktu akad. Causa legis atau ilat larangan tersebut bukan ada atau tidak adanya barang, melainkan garar, ujar El Dr. Syamsul Anwar, MA dari IAIN Suka Yogyakarta menjelaskan pendapat Ibn al-Qayyim. Garar adalah ketidakpastian tentang apaká barang yang diperjual-belikan itu dapat diserahkan atau tidak. Misalnya, seseorang menjual unta yang hilang. Atau menjual barang milik orang lain, padahal tidak diberi kewenangan oleh yang bersangkutan. Jadi, meskipun pada waktu akad barangnya tidak ada, namun ada kepastian diadakan pada waktu diperlukan sehingga bisa diserahkan kepada pembeli, maka jual beli tersebut sah. Sebaliknya, kendati barangnya sudah ada tapi karena satu dan lain hal tidak mungkin diserahkan kepada pembeli, maka jual beli itu tidak sah. Perdagangan berjangka, jelas, bukan garar. Sebab, dalam kontrak berjangkanya, jenis komoditi yang dijual-belikan sudah ditentukan. Begitu juga dengan jumlah, mutu, tempat dan waktu penyerahannya. Semuanya en el aturan de res yang yang, sebagai antisipasi terjadinya praktek penyimpangan berupa penipuan satu hal yang sebetulnya bisa juga terjadi pada praktik jua-beli konvensional. Dalam perspektif hukum Islam, Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) (foral adalah bagian dari PBK) dapat dimasukkan dalam kategori almasail almuashirah atau masala-masala hukum Islam kontemporer. Karena itu, estado hukumnya dapat dikategorikan kepada masalah ijtihadiyyah. Klasifikasi ijtihadiyyah masuk ke dalam wilayah fi ma la nasha fih, yakni masala hukum yang tidak mempunyai referensi nash hukum yang pasti. Dalam kategori masala hukum al-Sahrastani, es decir, dalam paradigma al-nushush qad intahat wa al-waqaI la tatanahi. Artinya, nash hukum dalam bentuk Al-Quran dan Sunnah sudah selesai tidak lagi ada tambahan. Dengan demikian, kasus-kasus hukum, yang baru, muncul, mesti, diberikan, kepastian, hukumnya, melalui, ijtihad. Dalam kasus hukum PBK, ijtihad dapat merujuk kepada teori perubahan hukum yang diperkenalkan oleh Ibn Qoyyim al-Jauziyyah. Ia menjelaskan, fatwa hukum dapat berubah karena beberapa variabel perubahnya, yakni: waktu, tempat, niat, tujuan dan manfaat. Teori perubahan hukum eni diturunkan dari paradigma ilmu hukum dari gurunya Ibn Taimiyyah, yang menyatakan bahwa a-haqiqah fi al-ayan la fi al-adzhan. Artinya, kebenaran hukum itu dijumpai dalam kenyataan empirik bukan dalam alam pemikiran idea de atau alam. Paradigma ini diturunkan dari prinsip hukum islam tentang keadilan yang dalam Al Quran digunakan istilah al-mizan, al-qisth, al-wasth, al-adl. Dalam penerapannya, secara khusus masala PBK dapat dimasukkán ke dalam bidang kaji fiqh al-siyasah maliyyah, yakni politik hukum kebendaan. Dengan kata lain, PBK termasuk kajian hukum islam dalam pengertian bagaimana hukum islam diterapkan dalam masalah kepemilikan atas harta benda, melalui perdagangan berjangka komoditi dalam era globalistasi dan perdagangan bebas. Realisasi yang palidez mungkin dentro rangka melindungi pelaku dan pihak-yang pihak terlibat dentro Perdagangan Berjangka komoditi dentro ruang dan waktu Serta Pertimbangan tujuan dan manfaatnya dewasa ini, sejalan dengan semangat dan Bunyi UU Nº 32/1977 tentang PBK. Karena teori Perubahan hukum seperti dijelaskan di atas, de Dapat menunjukkan elastisitas hukum Islam dentro de kelembagaan dan praktek perekonomian, maka PBK dentro de un sistem hukum Islam de Dapat dianalogikan dengan bahía biajil al-salamajl. Bahía al-salam dapat diartikan sebagai berikut. Al-salam atau al-salaf adalá bay ajl biajil, yakni: Memperjualbelikan sesuatu yang dengan ketentuan sifat-sifatnya yang terjamin kebenarannya. Di dalam transaksi demikian, penyerahan ras al-mal dalam bentuk uang sebagai nilai tukar didahulukan daripada penyerahan komoditi yang dimaksud dalam transaksi itu. Ulama Syafiiyah dan Hanabilah mendefinisikannya dengan: Akad atas komoditas jual beli yang diberi sifat terjamin yang ditangguhkan (berjangka) dengan harga jual yang ditetapkan di dalam bursa akad. Keabsahan transaksi jual beli Berjangka, ditentukan oleh terpenuhinya rukun dan syarat sebagai berikut: A) Rukun sebagai unsur-unsur utama yang Harus ada dentro Suatu peristiwa transaksi, Unsur-unsur utama di dentro de la bahía al-Salam adalah 1 Pihak-pihak pelaku transaksi (aqid ) Yang disebut dengan istilah musulmanes atau musulmanes ilaih. 2 Objek transaksi (maqud alaih), yaitu barang-barang komoditi berjangka y harga tukar (ras al-mal al-salam al-muslim fih). 3 Kalimat transaksi (Sighat aqad), yaitu ijab dan kabul. Yang perlu diperhatikan dari unsur-unsur tersebut, adalah bahwa ijab dan qabul dinyatakan dalam bahasa dan kalimat yang jelas menunjukkan transaksi berjangka. Karena UIT, ulemas Syafiiyah menekankan penggunaan istilah al-Salam al-salaf atau di dentro kalimat-kalimat transaksi UIT, dengan alasan bahwa aqd al-Salam al-adalah bahía madum dengan sifat dan Cara berbeda dari akad jual dan beli (compra). 1 Persyaratan menyangkut objek transaksi, adalah: bahwa objek transaksi Harus memenuhi kejelasan mengenai: jenisnya (un Yakun fi jinsin malumin), sifatnya, ukuran (kadar), jangka penyerahan, Tukar Gama, tempat penyerahan. 2 Persyaratan yang Harus dipenuhi oleh Gama Tukar (al-tsaman), adalah, Pertama, kejelasan jenis Tukar ALAT, yaitu dirham, Dinar, rupia dolar atau bss atau barang-yang barang de Dapat ditimbang, disukat, bss. Kedua, kejelasan jenis alat tukar apakah rupia, dolar Amerika, dolar Singapura, dst. Apakah timbangan yang disepakati dalam bentuk kilogramo, estanque, dst. 3 Kejelasan tentang kualitas objek transaksi, apakah kualitas istimewa, baik sedang atau buruk. Syarat-syarat di atas ditetapkán dengan maksud menghilangkan jahalah fi al-aqd atau alasan ketidaktahu kondisi-kondisi barang pada saat transaksi. Sebab hal ini akan mengakibatkan terjadinya perselisán di antara pelaku transaksi, yang akan merusak nilai transaksi. 4 Kejelasan jumlah harga tukar. Penjelasan singkat di atas nampaknya telah dapat miembro kejelasan kebolehan PBK. Kalaupun dentro pelaksanaannya masih ada pihak-yang pihak MERASA dirugikan dengan Peraturan perundang-yang Undangan ada, maka dapatlah digunakan kaidah hukum atau máxima legal yang berbunyi: MA La yudrak kulluh la yutrak kulluh. Apa yang tidak dapat dilaksanakan semuanya, tidak del maka perlu ditinggalkan keseluruhannya. Dengan demikian, hukum dan pelaksanaan PBK-sampai batas batas tertentu boleh dinyatakan de Dapat diterima atau setidak-tidaknya sesuai dengan semangat dan jiwa norma hukum Islam, dengan menganalogikan kepada bahía Sumber Artikel dimana telah saya saya terjemahkan dan telah edición agar Lebih mudah dentro pemahamannya. Apabila masih terdapat keraguan yang menyelimuti diri anda, silahkan tinggal pesan dikotak Comentario. Kumpulan Artikel ForexHukum Forex Dalam Islam Antara Halal Haram dan Hukum Forex Dalam Islam Antara Halal Haram dan Forex (Foreign Exchange) ni adalah sistem jual beli mata Wang Yang asing maná kita sendiri Tahu Akan berubah dari Semasa ke Semasa mengikut kedudukan y economía sesebuah negara. Hukum Forex Dalam Islam Antara Halal Haram dan Sebenarnya aku memang dah agak pasti Akan ada yang bertanya mengenai hukum dentro de divisas ni dan aku dah Kaji Benda ni dahulu sebelum aku menceburi dan mempelajari ilmu tentang analisis dentro de Dunia divisas ni. Ini adalah suscribirse a la lista de comprobación de las pruebas de forex kali pertama menggunakan akaun demo tempoh hari. Antara Kajian yang aku lakukan adalah Meng google hukum mengenai de divisas dentro de un Islam dan aku dapati kebanyakkannya berkongsi mengenai ISI yang sama fatua iaitu yang dikeluarkan oleh Jawatankuasa Fatwa Kebangsaan yang dikeluarkan Sekitar pertengahan Año Lalu. Hukum Forex. Haram atau Halal KOTA BHARU: Jawatankuasa Fatwa Kebangsaan memutuskanumat Islam haram menguanan sistem perniagaan pertukaran wang asing. UIT Pengerusi Jawatankuasa, Tan Sri Abdul Shukor Husin, berkata ini kerana Perniagaan yang wang dilakukan melalui pertukaran asing (divisas) seperti UIT tidak menepati hukum Syarak dan menimbulkan keraguan di kalangan UMAT Islam. 8220Hasil Kajian Jawatankuasa ini, Kita dapati Perniagaan yang wang pertukaran membabitkan asing membabitkan spekulasi mata Wang Dan Dan ini bercanggah berlawanan dengan hukum Islam.8221 8220Oleh UIT, Jawatankuasa Fatwa Kebangsaan memutuskan bahawa UMAT Islam diharamkan daripada mengamalkan sistem Perniagaan Cara demikian, 8221 Katanya kepada pemberita selepas Mempengerusikan mesyuarat Jawatankuasa Fatwa Kebangsaan Ke-98 en el corazón de la India. Abdul Shukor berkata, Banyak ISU yang meragukan mengenai Perniagaan pertukaran Wang asing, olé UMAT UIT Islam tidak Perlu menceburkan diri, tambahan pula Kegiatan UIT membabitkan penggunaan Internet di kalangan Individu yang menyebabkan Untung Rugi tidak menentu. 8220 Lain-lain jenis perniagaan pertukaran wang asing, seperti melalui pengurup wang atau dari banco ke banco dibenarkan. Kerana ia tidak menimbulkan spekulasi mata wang atau untung rugi yang tidak menentu, 8221 katanya. Beliau berkata, keputusan lain yang turut dicapai dalam mesyuarat itu ialah mengharuskan umat islam membuat pelaburan atau membuat simpanan melalui Skim Sijil Simpanan Premium yang dikendalikan Banco Simpanan Nasional (BSN). Katanya, keputusan itu dibuat selecciones jawatankuasa berkenaan berpuas hati dengan kaedah pelaksanaannya melalui taklimat yang disampaikan oleh pihak penal syariah Banco Negara pada muzakarah itu. 8220Pada mulanya, kita meragui, tentang, kaedah, pelaksaaan, skim, itu, tetapi, kita, berpuas, hati, selepas, sistem, perniagaan, skim, itu, ditukar, konsep, Islam, iaitu, Mudharabah, 8221 katanya. 8211 BERNAMA Penjelasan Ustaz Hj Zaharuddin tentang FOREX Kepada yang masih kurang Jelas, aku harap sangat Korang de Dapat tengok sendiri dahulu dan dengar penjelasan daripada beliau mengikut hukum de divisas dentro de un islam. Beliau adalah orang yang mahir dengan sistem forex yang dijalankan oleh banco de bancos de seluruh Malasia en el sistema de forex ini ada dua cara. Jom saksikan. Lagi recibido comentarios de daripada Pakar y economía Islam: Ulasan: Artikel mengenai fatua yang dikeluarkan oleh Jawatankuasa Fatwa Kebangsaan UIT Langsung tidak menceritakan tentang sistem divisas yang sebenarnya seperti maná yang oleh diterangkan Ustaz Zahiruddin. Dalam artikel di atas, punto de Yang Yang Pertama menyebabkan Untung Rugi tidak menentu UIT Langsung tidak boleh dipakai kerana dentro Perniagaan UIT sendiri maná ada yang Untung setiap masa dan semestinya Untung Rugi UIT pasti ADA. Punto yang kedua pula Lain-lain jenis perniagaan pertukaran wang asing, seperti melalui pengurup wang atau dari banco ke banco dibenarkan. Forex (divisas) yang dilakukan oleh trader. Forex (divisas) yang dilakukan oleh comerciante. Cuma perbezaannya ialah cara mata wang itu ditukarkan. Ia seolah-olah membenarkan apa yang baru sahaja diperkatakan salah. Aku sendiri sebenarnya tak el berka suka dengan informasi yang dikongsikan dalam media masa kat Malasia ni sebab kebanyakkannya también conocido como kepentingan sendiri sekalipun dalam soal hukum. Punto yang ketiga, yang tak boleh bla, anda digalakkan untuk melabur dalam Sijil Simpanan Premium (SSP) yang seolah-olah mempromosi orang ramai untuk menggunakan sistem itu daripada pihak bank BSN. Yang ini tiada kena mengena dengan hukum FOREX. Sila abaikan. Aku lebih gemar untuk mendapatkan penjelasan kalau berkenaan dengan hukum islam daripada ustaz atau ahli ulama yang mempunyai dua perkara. Yang pertama beliau harusla sanga arif dalam hukum hakam agama islam. Kedua beliau mempunyai pengalaman dan sememangnya serba tahu tentang sesuatu perkara itu sebelum membuat andaian mengikut hukum syarak. Bukanlah maksudnya aku memandang Rendah dengan fatua yang dikeluarkan olehJawatankuasa Fatwa Kebangsaan tetapi alangkah baiknya kalau disertakan dengan fakta yang sebenar seperti maná yang diperkatakan oleh Ustaz Zahiruddin de vídeo dentro de un tersebut. Secara keseluruhannya, FOREX itu ada halal dan haramnya mengikut keadaan tersebut dan untuk pengetahuan anda semua, kebiasaannya comerciante FOREX ini hanya mengamalkan comercio mata wang secara sendiri dengan membuat analisa yang mantap sebelum melakukan comercio dan ini dinamakan spot trading dan bukannya foward trading. Apa itu spot trading dan foward trading ni Jadi apa hukum FOREX yang sebenarnya Segalanya ada diceritakan dalam vídeo selama 7 minit lebih di atas. Ayat paling aku suka, Jangan bagi fatwa yang general, yang umum. Contoh macam hukum makan ayam. Halal ke tak Mestilah halal. Tapi kalau tak sembelih dengan cara islam Halal ke haram Sama sahaja dengan hukum FOREX ini. ) Forex Suzuki Maulan 16 de febrero 2012 Pelaburan forex yang dibujo de la plataforma en línea / internet adalah haram. Keputusan en el mapa del juego de la muzakarah Majlis Fatwa Kebangsaan. Ini kerana muzakarah mendapati bahawa Perdagangan pertukaran mata Wang asing (divisas) Lani oleh Individu secara (forex spot individuales) melalui platfom Elektronik mengandungi unsur-unsur seperti Riba melalui pengenaan interés vuelco, pensyaratan jual beli dentro Pemberian Hutang melalui apalancamiento, Qabd yang tidak Jelas ketika Transaksi pertukaran, penjualan mata wang yang tiada dalam pegangan dan spekulasi yang melibatkan perjudian. Tuan de Dapat Membaca kenyataan Lanjut seperti berikut: Muzakarah Jawatankuasa Fatwa Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Ugama Islam Malasia Kali Ke-yang 98 bersidang pada 13-15 de febrero de 2012 telah membincangkan Hukum Perdagangan Pertukaran Matawang Asing oleh Individu Secara Lani (individual Spot Forex) Melalui platfom Elektronik . Muzakarah telah membuat keputusan seperti berikut: Setelah mendengar taklimat dan penjelasan Pakar daripada Akademi Penyelidikan Cherámico Antarabangsa Dalam Kewangan Islam (ISRA) Serta meneliti keterangan, hujah-hujah dan pandangan yang dikemukakan, Muzakarah menegaskan bahawa Perdagangan pertukaran mata Wang asing (divisas) secara Individu oleh Lani (spot forex individual) melalui platfom elektronik adalah melibatkan artículo ribawi (iatu mata wang) dan dari sudut fiqhiyyah ia tertakluk di bawah hukum Bahía al-Sarf yang perlu dipatuhi syarat-syarat umum jual beli dan syarat-syarat khusus bagi Bahía al-Sarf seperti berikut: syarat-syarat umum jual beli: Pihak yang berakad mestilah mempunyai kelayakan melakukan Kontrak (Ahliyyah al-Taaqud) Gama Belian hendaklah diketahui dengan Jelas oleh Kedua-dua pihak yang berakad artículo Belian hendaklah Suatu yang wujud dan dimiliki sepenuhnya oleh pihak yang menjual Serta boleh diserahkan kepada pembeli Sigha akad hendaklah menunjukkan keredhaan kedua-dua pihak, tidak ada unsur penempohan dan sighah ijab dan qabul mestilah bersepadanan dan menepati antara satu sama lain dari sudut ciri-ciri dan kadarnya. Syarat-syarat Khusus Bay al-Sarf: Berlaku taqabbudh (penyerahan) Artículo Antara Kedua-dua yang terlibat dentro de la plataforma de la divisa sebelum Kedua-dua pihak yang menjalankan transaksi berpisah daripada maylis akad Jual beli matawang hendaklah dijalankan secara lani dan tidak boleh berlaku sebarang penangguhan Dan Akad jual beli al-sarf mesti bebas daripada khiyar al-Syart. Selain memenuhi syarat-syarat tersebut, Muzakarah juga menegaskan bahawa operasia perdagangan pertukaran mata wang asing (forex) hendaklah bebas daripada sebarang unsur riba, elemen al-Salaf wa al-Bay (pemberian hutang dengan syarat dilakukan transaksi jual beli), unsur perjudian, gharar Yang berlebihan dan kezaliman atau eksploitasi. Berdasarkan Kajian terperinci yang telah dilakukan, Muzakarah mendapati bahawa Perdagangan pertukaran mata Wang asing (divisas) oleh Individu secara Lani (forex spot individuales) melalui platfom Elektronik mengandungi unsur-unsur seperti Riba melalui pengenaan interés vuelco, pensyaratan jual beli dentro Pemberian Hutang melalui apalancamiento, Qabd yang tidak jelas ketika transaksi pertukaran, penjualan mata wang yang tiada dalam pegangan dan spekulasi yang melibatkan perjudian. Selain itu ianya jugando tidak sah dari sisi undang-undang Kerajaan Malasia. UIT Sehubungan, Muzakarah bersetuju memutuskan bahawa Perdagangan pertukaran mata Wang asing (divisas) Lani oleh Individu secara (forex spot individuales) melalui platfom Elektronik yang ada pada masa ini adalah haram kerana ia bercanggah dengan kehendak Syarak dan juga tidak sah dari sisi negara undang-undang . Selaras dengan itu, umat Islam adalá dilarang daripada melibatkán diri dalam perdagangan mata wang seumpama ini. Muzakarah juga menegaskan bahawa keputusan yang diputuskan ini tidak terpakai ke atas urus Niaga pertukaran mata Wang asing menerusi kaunter di pengurup Wang Dan berlesen urus Niaga pertukaran mata Wang Yang asing dikendalikan oleh institusi-institusi kewangan yang dilesenkan di Bawah undang-undang Malasia. Laporan akhbar mengenai Keputusan Majlis Fatwa Kebangsaan: KOTA BHARU: Jawatankuasa Fatwa Kebangsaan semalam memutuskanumat Islam haram menguananan sistem perniagaan pertukaran wang asing. Pengerusi Jawatankuasanya, Tan Sri Dr. Abdul Shukor Husin, berkata ini kerana perniagaan yang dilakukan melalui pertukaran wang asing seperti itu tidak menepati hukum syarak dan menimbulkan keraguan di kalangan umat Islam. Hasil kajian jawatankuasa ini, kita dapati perniagaan pertukaran wang asing membabitkan spekulasi mata wang dan ini bercanggah dan berlawanan dengan hukum Islam. ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Fatwa Kebangsaan Ke-98 di sini. Abdul Shukor berkata banyak isu yang meragukan mengenai perniagaan pertukaran asing, itu umat islam tidak perlu menceburkan diri, tampa de pula keyatan itu membabit penggunaan internet di kalangan individuo, yang menyebabkan untung rugi tidak menentu. Lain-lain jenis perniagaan pertukaran wang asing, seperti melalui pengurup wang atau dari banco ke banco dibenarkan, kerana ia tidak menimbulkan spekulasi mata wang atau untung rugi yang tidak menentu, katanya. Beliau berkata, keputusan lain yang turut dicapai dalam mesyuarat itu ialah mengharuskan umat islam membuat pelaburan atau membuat simpanan melalui Skim Sijil Simpanan Premium (SSPM) yang dikendalikan Banco Simpanan Nasional (BSN). Katanya keputusan itu dibujar selecciones jawatankuasa berkenaan berpuas hati dengan kaedah pelaksanaannya melalui taklimat yang disampaikan oleh pihak panel syariah Banco Negara pada muzakarah itu. BERNAMA Sobre el autor: Suzardi Maulan, Planificador Financiero Islámico (IFP). Enviar un mensaje nuevo a lanjut


No comments:

Post a Comment